Bali bukan hanya di kenal dengan keindahan pantainya dan budayanya saja,wisata di bali juga di kenal dengan keindahan alamnya,salah satu keindahan alam yang terkenal di bali yaitu danau batur.
Beberapa tahun lalu, pemandu wisata dan sopir rental mobil, kerap
menjauhkan turis yang dibawanya dari Danau Batur, Kintamani, Bali. Bukan
bermaksud ambil untung. Sebaliknya, takut mengecewakan tamu.
Sudah
menjadi pengetahuan umum kondisi wisata Danau Batur. Paling santer
adalah ulah para pengemudi perahu motor. Selain kecantikan danau itu
sendiri, Desa Trunyan yang berada di tepian Danau Batur memiliki daya
tarik tersendiri. Untuk mencapai desa ini, wisatawan harus menyeberang
menggunakan perahu bermotor. Masyarakat Bali Mula atau Bali Aga yang mendiami Desa Trunyan
memiliki keunikan tradisi tersendiri. Tempat pemakaman penduduk Desa
Trunyan menjadi salah satu lokasi yang sering dikunjungi wisatawan.
Jenazah yang dimakamkan tidak dikubur, melainkan diletakan begitu saja
di atas tanah.
Beberapa pengemudi perahu sempat tenar dengan citra
buruk. Dulu, beberapa wisatawan mengalami ulah mereka dengan
menghentikan perahu di tengah danau. Pengemudi perahu baru mau
menyalakan kembali perahu jika wisatawan membayar lebih dari kesepakatan
harga sebelumnya.
Danau Batur dulu dikenal kalau naik perahu, di tengah-tengah danau,
mesin perahu dimatikan, dan penumpang diminta uang lebih baru mau
dinyalakan lagi. Kita tengah berupaya menghapus citra tersebut,” kata
Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli, Bagus Rai Darmayudha beberapa
waktu yang lalu.
Apakah kondisi yang sama masih berlangsung?Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangli, Wayang Gobang menuturkan bahwa sejak tiga belakangan, wisatawan yang naik
perahu sudah diwajibkan mengenakan jaket pelampung.Selain itu, masyarakat sekitar Danau Batur terus diberikan pembekalan
agar menghentikan praktik menghentikan perahu di tengah danau untuk
mendapatkan uang lebih. Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Bangli pun berani memberikan jaminan kepada wisatawan untuk tak perlu
khawatir naik perahu di Danau Batur.“Kami bisa berikan jaminan, jika ada perahu yang diberhentikan di tengah danau, kalau masih ada yang begitu, bisa complain langsung ke kami,” ungkap Wayan Gobang.
Dermaga
kayu, tempat perahu-perahu motor bertambat, tampak tua. Ada batasan
jumlah penumpang untuk masing-masing perahu. Satu per satu wisatawan
yang telah berjaket pelampung pun turun. Jaket-jaket itu memang masih
berfungsi, walau sudah kusam tanda jarang dicuci.Sore sudah
menjelang, ketika perahu mulai membelah danau. Semilir angin dan
dinginnya daerah Danau Batur mulai menusuk kulit. Namun, keindahan Danau
Batur seakan membayar itu semua. Biru air danau, berpadu dengan
hijaunya bukit, serta langit yang saat itu cerah.
Satu perahu bisa
disewa dengan harga Rp 600.000 dengan kapasitas perahu bisa menampung
hingga sepuluh orang. Namun, wisatawan yang datang sendiri atau dalam
rombongan kecil tetap bisa naik, tentu dengan harga berbeda.Baru-baru
ini Kawasan Danau Batur ditetapkan sebagai Global Geopark Network atau
taman bumi oleh UNESCO. Ini berarti Kawasan Danau Batur menjadi taman
bumi pertama yang ditetapkan secara resmi oleh UNESCO.Oleh karena
itu, beberapa pembangunan untuk lebih mensosialisasikan Danau Batur
sebagai geopark tengah dikembangkan. Sehingga pengunjung yang datang tak
sekadar menikmati alam, namun juga mendapatkan informasi mengenai
batuan, satwa endemik, dan hal-hal lain berkaitan dengan kawasan
tersebut sebagai geopark.Selain Danau Batur, wisata lainnya
adalah mendaki Gunung Batur untuk melihat matahari terbit. Sekitar danau
juga terdapat pemandian air panas. Kawasan ini memang ibarat paket
wisata lengkap, baik wisata alam, wisata edukasi, hingga wisata budaya.
Jika anda ingin menikamta wisata bali dengan menikmati keindahan danau batur anda bisa mengikuti paket wisata bali kami,dan jika anda berlibur ke danau batur jangan lupa untuk membawa jaket karena suasana di sini sangat dingin terutama di pagi hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar